BesoK Gerhana Matahari Cincin, Inilah Tata Cara Sholat Gerhananya..



Besok, 26 Desember 2019  jam 12.15 akan terjadi Fenomena langka yakni gerhana matahari cincin yang akan bisa disaksikan di beberapa negara saja, salah satunya Indonesia.

Berdasarkan informasi yang dirilis oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika, (BMKG) gerhana cincin akan melintasi 25 pusat kota dan kabupaten di 7 provinsi yaitu Aceh, Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Kalimantan Barat, dan Kalimantan Timur.

Seperti diketahui jika gerhana ini tidak bisa disaksikan secara langsung dengan mata telanjang, diperlukan kacamata yang memiliki lensa khusus agar bisa terlihat lebih jelas.

Tahukah Anda bahwa kacamata tersebut bisa dibuat sendiri dengan alat dan bahan yang sederhana.


1. Karton dengan tekstur yang kuat


2. Filter matahari tipe Neutral Density (ND) 5


3. Cutter atau gunting

4. Lem

5. Pensil

Untuk filter matahari Anda dapat menggantinya dengan menggunakan negatif film hitam-putih yang telah terpapar sinar matahari minimal 60 detik dan dicuci di studio foto.

Jika Anda memiliki kacamata 3D maka Anda bisa menggunakannya, karena dengan ini Anda tak lagi membutuhkan cutter, karton, lem dan pensil.

Gerhana Matahari Cincin akan terjadi pada Kamis (26/12/2019) dengan puncaknya pada pukul 12.15 hingga 12.19 WIB. Terkait hal ini, Kementerian Agama (Kemenag) mengimbau umat Islam Indonesia untuk melaksanakan salat gerhana matahari (yusuf).


Tata Cara Shalat Gerhana Umat Islam dianjurkan mengerjakan salat kusuf ketika gerhana matahari. Salat ini dilakukan dua rakaat dengan empat rukuk. 

Dikutip dari situs web Kemenag, tata cara mengerjakan salat kusuf adalah sebagai berikut. 

1. Berniat di dalam hati; 
2. Takbiratul ihram seperti salat biasa; 
3. Membaca doa iftitah dan bertaawuz, kemudian membaca Surah Al-Fatihah dan membaca surat
   yang panjang dengan dikeraskan (jahr) suaranya. 
4. Rukuk dengan waktu yang lama; 
5. Bangkit dari rukuk (iktidal); Setelah Iktidal, 
6. tidak langsung sujud, tetapi membaca Surah Al-Fatihah dan Surah panjang. Surah yang dibaca 
   saat berdiri yang kedua ini, lebih pendek daripada saat berdiri sebelum rukuk. 
7. Rukuk kembali (rukuk kedua) yang panjangnya lebih pendek dari rukuk sebelumnya; 
   Bangkit dari rukuk (iktidal); 
8. Sujud yang lamanya seperti rukuk, 
9. lalu duduk di antara dua sujud 
10. kemudian sujud kembali; Bangkit dari sujud 
11. lalu mengerjakan rakaat kedua seperti rakaat pertama dengan bacaan dan gerakan yang lebih  
      singkat; 
12. Tasyahud; dan Salam. 
13. Setelah salat, jemaah mendengarkan khotbah shalat gerhana yang disampaikan imam. Isinya, 
      anjuran untuk berdzikir, berdo’a, beristighfar, sedekah, dan amal kebaikan lain. 

Niat mengerjakan salat gerhana dapat dilafalkan baik dalam bahasa Indonesia atau bahasa Arab. Jika menggunakan bahasa Arab, maka lafalnya tergantung apakah kita menjadi imam atau makmum dalam salat tersebut.

 أُصَلِّيْ سُنَّةً لِكُسُوْفِ الشَّمْسِ اِمَامًا / مَأْمُوْمًا لِلّهِ تَعَالَى 

"Ushalli sunnatan-likhusuufi-syamsi imaaman/makmuman lillali ta'ala" 

"Saya berniat mengerjakan salat sunah Gerhana Matahari sebagai imam/makmum karena Allah semata". 

Semoga bermanfaat





0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama