By; Anton Tabah Digdoyo/
Viral di medsos Mendikbud Nadim nuduh ada sekolah ajarkan *tepuk tangan pramuka kafir*
Itu menanam radikal dari dini jika dibiarkan candi borobudur pun bisa hilang.
Ini, bicara apa?
Pejabat jangan asal bicara apalagi nuduh menanam radikal sejak dini bahkan memberi nama provokatif "tepuk tangan pramuka kafir" ' Padahal namanya sejak dulu adalah "tepuk tangan anak sholih".
Mari kita simak secara utuh tepuk tangan Anak Sholih :
*Prok..prok..prok..!!*
*Aku, anak sholeh*
*Prok..prok..prok..!!*
*Rajin sholat rajin ngaji*
*Prok..prok...prok..!!*
*Cinta Islam sampai mati*
*Prok..prok..prok..!!*
*Siap bela NKRI !!*
*Laa ilaaha illallah Muhamadur Rosululloh*
*Islam, Islam. Yes !*
*Kafir, kafir. No !*
Tepuk tangan anak sholih sebuah peneguhan sikap diri pada iman akidahnya setelah berdo'a Rodhitubillaa hirobba wa bil islamidina
Sama sekali bukan ancam orang lain yang beda agama. Tepuk tangan anak sholih (bukan tepuktangan pramuka kafir) sudah ada sejak dulu.
Anak anak ku semua, awali pendidikan dari Paud dan kini tumbuh devassa sangat tolerans dan sangat menghormati beda keyakinan / agama.
Maka jangan asal omong tanpa data tanpa fakta.
APALAGI TEPUK TANGAN YEL² TERSEBUT DI DALAM SEKOLAH JELAS SARANA MELATIH TEGUH IMAN AKIDAH PADA MURID SEJAK DINI BUKAN UNTUK ORANG LAIN.
Contoh sebagai prajurit juga di lemdik² ada yel² sambil nyanyi gini; KAMI PRAJURIT NKRI SELALU SIAP KE MEDAN PERANG PANTANG PULANG SEBELUM MENANG. dan seterusnya.
Jika itu kami lakukan di depan rumah anda, boleh anda marah lalu nuduh kami ancam ancam anda ?
Pak Nadim diatas langit masih ada langit. Tanyalah pada ahlinya karena tiap bidang ada pakarnya.
Bicaralah dengan data dan fakta dan dialoglah dengan siswa agar kaya wacana tak mudah nuduh radikal tanpa bisa membuktikan.
Ingat Polri saja mumet sampai sa'at ini tak tau apa itu radikal ? Apalagi anda?
Mungkin kemendikbud dan MUI bisa merumus kan difinisi Radikal Agar bangsa punya pedoman. Tuduhan tuduhan radikal yang hanya ditujukan ke umat Islam akan kontra produktif bahkan kehancuran rezim. Tokoh tokoh agama lain pun kasihan dengan umat Islam dan ini hanya gencar diera Jokowi, yang hanya bikin gaduh dan adv domba antar maysarakat.
Ingat. Umat Islam sangat tolerans sejak dulu karena memang itu karakter Islam. Lihat sejarah ketika merdeka tahun 1945. Gereja Kotabaru Jogja, gereja Katredal Jakarta, gereja blenduk Semarang dll
Semua peninggalan Belanda tersebut, mangkrak karena yang kristen sa'at itu hanya Belanda, dan belasan orang pribumi. Tapi pribumi yang 99% Muslim tak ambil alih gereja² tersebut dibiarkan tetap dipakai walau hanya belasan orang kristen.
Jangan ajari umat Islam toleransi apalagi menuduh radikal tidak cinta NKRI. Demi Alloh.
NKRI ini ada karena umat Islam.
Penulis adalah Pembelajar Kemanusiaan., Ketua Penanggulangan Penodaan Agama dan Mantan Petinggi Polri.
Jadikan ladang jihad. Share !!