Hal ini ditulis Reuters, mengutip Wall Street Journal, dari narasumber yang paham mengenai masalah ini. Kementerian Perdagangan China tengah menggodok aturan kontrol ekspor yang bisa mencegah Nokia dan Ericsson mengirim barang yang dibuat di China ke negara lain.
Langkah tersebut bisa jadi skenario terburuk, yang bisa diterapkan Beijing. Terutama jika larangan benar-benar dilakukan Eropa.
Sebelumnya, meski tidak melarang, Uni Eropa telah mengeluarkan apa yang disebut "toolbox" standar keamanan. Yakni aturan yang harus diterapkan negara anggota saat memasok barang dengan risiko tinggi, untuk pembangunan jaringan 5G.
Meski demikian, Nokia dan Ericsson belum memberi komentar soal ini. Nokia berpusat di Finlandia sedangkan Ericsson di Swedia.
Pekan lalu, Inggris memerintahkan operator telekomunikasi untuk tidak membeli komponen 5G dari Huawei mulai akhir 2020. Bahkan menghapus semua peralatan dari raksasa telekomunikasi itu dari pembangunan jaringan 5G pada 2027.
Huawei sudah beberapa tahun terakhir, jadi pusaran perselisihan AS dan China. Terbaru, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengumumkan akan membatasi visa karyawan perusahaan teknologi China termasuk Huawei.