Kuman Di Seberang Lautan Tampak, Tapi Gajah Di Pelupuk Mata Tak Tampak ?



Suatu hari pak Kyai menuliskan ini, di papan tulis

5 x 1 = 5

5 x 2 = 10

5 x 3 = 15

5 x 4 = 20

5 x 5 = 25

5 x 6 = 30

5 x 7 = 35

5 x 8 = 40

5 x 9 = 45

5 x 10 = 55

Setelah selesai menulis dia balik melihat santri  santriyang mulai tertawa menyadari ada sesuatu yang salah.

Pak Kyai pun bertanya:" Mengapa kalian tertawa?"

Serentak kami semua menjawab :

"Yang nomor 10 salaaaahhh !" (tertawa bareng)_*

Sejenak Pak Kyai menatap muridnya, tersenyum menjelaskan :

"Saya memang sengaja menulis seperti itu agar kalian bisa belajar sesuatu dari ini. Saya ingin kalian tahu, bagaimana dunia ini memperlakukan kita. Kaliankan sudah melihat bahwa saya juga menuliskan hal yang benar sebanyak 9 kali, tapi tak ada satupun kalian yang memberi selamat.Kalian malah lebih cenderung menertawakan saya hanya untuk satu kesalahan. " jelas pak kyai.

Kami pun semua tersekat dan diam, seperti menyesali apa yang kami lakukan.

"Hidup ini jarang sekali mengapresiasi hal-hal yang baik bahkan yang kita lakukan ribuan sekalipun, Hidup ini justru akan selalu mengkritisi kesalahan kita, bahkan sekecil apapun yang kita perbuat. Bahkan, seperti kuman di seberang lautan tampak, Gajah dipelupuk mata tak tampak. kita mampu melihat kesalahan sekecil apapun itu, tpai jika kita melihat sisi baik, terhalang oleh hati kita yang iri dengki dan takut bersaing.." tambahnya.

Kami semua menajadi malu sendiri, pada diri kami yang naif.

"Ketahuilah anak-anakku, Orang lebih dikenal dari satu kesalahan yang ia perbuat, dibandingkan dengan seribu kebaikan yang ia lakkan. Semoga dari kesalahan ini, kita bisa memperbaiki diri lebih baik lagi." tutur pak Kyai menutup pengajian malam ini,


0/Post a Comment/Comments

Terima Kasih

Lebih baru Lebih lama